Saturday, March 15, 2008

ISTANO SI LINDUANG BULAN - KAB. TANAH DATAR

ISTANO SI LINDUANG BULAN - KAB. TANAH DATAR

Rumah Gadang Tuan Gadih Pagaruyung Istano Si Linduang Bulan yang berdiri di Balai Janggo Pagaruyung kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat adalah rumah pusaka dari Keluarga Besar Ahli Waris Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung.

Nama Si Linduang Bulan adalah nama yang diberikan kepada Istana Raja Pagaruyung setelah dipindahkan dari Ulak Tanjuang Bungo ke Balai Janggo pada tahun 1550 oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Gamuyang Sultan Bakilap Alam (Sultan Alif Khalifatullah Johan Berdaulat Fil’Alam I) Raja Alam sekaligus memegang jabatan Raja Adat dan Raja Ibadat Pagaruyung, sebagai penanda awalnya perhitungan tahun menurut tarikh Islam, sekaligus berlakunya secara rasmi hukum syariat Islam di seluruh kerajaan Pagaruyung menggantikan hukum-hukum yang bersumber dari agama Budha Tantrayana. Kemudian Istano Si Linduang Bulan ini di bangun lagi pada tahun 1750, karena Istano lama telah tua dan mulai runtuh. Pada tahun 1821 Istano Si Linduang Bulan terbakar dalam kecamuk Perang Padri. Pada tahun 1869 Istano Si Linduang Bulan dibangun lagi oleh Yang Dipertuan Gadih Puti Reno Sumpu kemenakan kandung dari Sultan Tangkal Syariful Alam Bagagar Syah Yang Dipertuan Hitam dan anak dari Yang Dipertuan Gadih Reno Sori dengan Sultan Abdul Jalil Yang Dipertuan Sembahyang (pemegang jabatan Raja Adat, Raja Ibadat dan Raja Alam) setelah Sultan Tangkal Syariful Alam Bagagar Syah Yang Dipertuan Hitam dibuang oleh Belanda Ke Betawi. Pada tanggal 3 Agustus 1961 Istano Si Linduang Bulan terbakar lagi.

Istano Si Linduang Bulan yang ada sekarang didirikan kembali di tapak Istano yang terbakar pada tahun 1961. Pembangunannya dimulai pada tahun 1987 dan dirasmikan pada 21 dan 23 hb Disember tahun 1989. Diprakarsai oleh Drs. Sutan Oesman Yang Dipertuan Tuanku Tuo Ahli Waris Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung, Tan Sri Raja Khalid bin H. Raja Harun, Raja Syahmenan bin H.Raja Harun, Aminuzal Amin Datuk Raja Batuah, Basa Ampek Balai, ninik mamak Nagari Pagaruyung, anak cucu keturunan dari Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung sebagai “Sapiah Balahan, Kuduang Karatan” dan disokong oleh Ir. H. Azwar Anas Gabenor Sumatera Barat. Sedangkan pembangunan Istano Si Linduang Bulan dibiayai secara bersama oleh keluarga ahli waris dan anak cucu keturunan serta zuriat dari Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung beserta masyarakat adat.

Perasmiannya dilakukan dalam sebuah upacara adat kebesaran, melibatkan para pemangku adat se alam Minangkabau, Pemerintah Daerah Sumatera Barat, para pejabat Tinggi Negara Indonesia, serta jemputan khas dari Kerabat Raja Negeri Sembilan Malaysia, Sri Sultan Hamengkubuono X Yogyakarta, dari Brunei Darussalam, keluarga Paku Alam dan Sisingamangaraja Sumatera Utara.

Di Pagaruyung terdapat dua buah istana. Pertama, Istano Si Linduang Bulan, yang berdiri di Balai Janggo Pagaruyung, sebagai istana pengganti dari istana raja yang terbakar, sebagaimana yang dijelaskan di atas. Kedua, Istano Basa, yang mulai dibangun pada tahun 1976 di Padang Siminyak Pagaruyung (letaknya satu kilometer dari Istano Si Linduang Bulan) di atas tanah milik keluarga ahli Waris Raja Pagaruyung yang dipijamkan kepada pemerintah selama bangunan tersebut masih berdiri. Istano Basa didirikan atas biaya sepenuhnya dari pemerintah daerah Sumatera Barat yang berfungsi sebagai musium dan objek kunjungan wisata. Namun, pada 27 Februari 2007 Istano Basa terbakar disambar petir meluluh lantakkan semua bangunan tersebut.

Rumah Gadang Tuan Gadih Istano Si Linduang Bulan adalah rumah gadang khas dengan style “Alang Babega” yang merupakan khas style rumah gadang raja. Ia mempunyai tujuh buah gonjong (tajuk) yang megah seakan mencucuk langit. Sedangkan rumah gadang lain yang ada di Minangkabau memakai bermacam style: Gajah Maharam, Rajo Babandiang, Sitinjau Lauik dan sebagainya.

Istano Si Linduang Bulan disebut juga rumah gadang sambilan ruang dengan ukuran 28 x 8 meter dan di halamannya berdiri dua buah rangkiang; Si Bayau-bayau dan Si Tinjau Lauik. Rumah Gadang ini mempunyai empat buah bilik atau kamar tidur dan dua buah anjuang di samping kanan Anjuang Emas dan di samping kiri Anjuang Perak. Di bagian belakangnya terdapat sebuah dapur yang khas. Tiang penyangga rumah gadang ini berjumlah 52 buah terdiri dari: delapan buah di barisan depan disebut Tiang tapi panagua alek. Barisan kedua memanjang bangunan terdapat 12 buah tiang yang disebut Tiang tamban suko mananti, barisan ketiga memanjang bangunan terdapat 12 buah tiang yang disebut Tiang tangah manti salapan, salah satu dari 12 tiang ini disebut Tonggak Tuo atau disebut juga Tiang panjang simajolelo yang terletak di bagian kanan setelah pintu masuk. Barisan keempat berjumlah 12 tiang disebut “Tiang dalam puti bakuruang” yang menjadi penopang bagian tengah rumah. Selanjutnya 12 tiang lagi disebut tiang salek dindiangnyo samiek. Barisan tiang ini membatasi dinding belakang dengan bagian muka bilik atau ruang tidur. Delapan tiang lagi di bagian belakang disebut Tiang dapua suko dilabo. Kedua anjuang di ujung kiri dan kanan rumah adalah tempat “Kedudukan Rajo” atau tahta raja, yakni “Rajo Tuo” di Anjuang Emas dan “Tuan Gadih” di Anjuang Perak.

Ukiran yang membalut Istano Si Linduang Bulan berjumlah lebih dari 200 macam motif ukiran yang kaya dengan simbol-simbol. Setiap ukiran dan penempatannya mempunyai makna sendiri-sendiri, sebagai tanda bahwa Istano Si Linduang Bulan adalah rumah gadang raja atau rumah pemimpin rakyat atau sebagai”Pusat Adat”. Secara amnya, ukiran-ukiran itu didominasi oleh warna-warna: merah, kuning, hitam dan diselingi oleh warna coklat (warna tanah) serta warna perak dan emas.

Di bagian dalam Istano Si Linduang Bulan semua bagian ditutupi dengan kain tabir dan langik-langik dengan sulaman bertatah warna emas dengan pelbagai motif pula. Ini semua merupakan hasil kerajinan rakyat dari nagari-nagari di sekitar Pagaruyung antara lain: Sungayang dan Pandai Sikek.

MINANG VILLAGE - PADANG PANJANG


MINANG VILLAGE - PADANG PANJANG

Objek wisata Perkampungan Minangkabau terletak di jalan Sutan Syahrir Kota Padang Panjang merupakan lapangan hijau yang luas dengan pemandangan alam yang indah dan alami serta udara yang sejuk dan segar. Kawasan Perkampungan Minangkabau terdiri dari dua bagian yakni Rest Area dan Sentra Perkampungan Minangkabau. Rest area merupakan taman yang tertata rapi, lengkap dengan kolam pancing, restoran, mesjid, dan lain-lain. Rest Area dihubungkan ke sentra Perkampungan Minangkabau oleh sebuah jambatan gantung yang panjangnya ±50 meter.

Kawasan Perkampungan Minangkabau dilengkapi dengan beberapa buah rumah adat Minangkabau, fasiliti sukan seperti lapangan tenis dan bola tampar, dan tempat permainan kanak-kanak. Sembari menyusuri Kawasan Sentra Perkampungan Minangkabau, disatu sisi anda dapat menyaksikan pemandangan alam gunung Tandikat, Merapi dan Singgalang yang berdiri kukuh dan pemandangan alam Bukit Barisan pada sisi yang lain.

Pusat Dokumentasi dan informasi kebudayaan Minangkabau (PDIKM)

PDIKM yang terletak berhampiran dengan objek wisata Perkampungan Minangkabau menyediakan pelbagai informasi dan dokumentasi tentang sejarah dan budaya Minangkabau baik berupa buku, gambar, foto, film/Mikro Film, majalah, koran, dll.

Merenungkan Ayat-Ayat Allah Di Alam Raya


Merenungkan Ayat-Ayat Allah Di Alam Raya

Salah satu karakter yang terdapat dalam diri orang yang beriman adalah kemampuannya untuk memahami tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan Allah dengan akal fikiran mereka. Ia sentiasa merenungkan keagungan Allah yang nampak dalam pandangannya, didengar oleh telinganya dan dirasakan oleh hatinya. Ia mengetahui bahawa semua ciptaan Allah tiada yang sia-sia, dan berusaha memahami kekuasaan dan kesempurnaan ciptaan-Nya di segala penjuru alam ini. Pemahaman tersebut akhirnya akan menghantarkan seorang mukmin kepada penyerahan diri yang sempurna kepada Allah, ketundukan dan rasa takut akan azab-Nya yang diiringi dengan kesyukuran serta pengharapan akan rahmat dan kasih sayang-Nya. Allah menyebutkan mereka dalam firman-Nya:

Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal; (Iaitu) orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring, dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata): "Wahai Tuhan kami! tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha suci engkau, maka peliharalah Kami dari azab neraka. (QS Ali imran 3: 190-191).

Sebaliknya, Allah swt mengecam orang yang tidak menggunakan deria mereka untuk memikirkan kekuasaan Allah dan memahami ayat-ayat Allah baik yang tersurat di dalam Al-Quran atau yang tersirat di alam raya yang sangat luas ini.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raaf, 7: 179)

Dalam ayat ini Allah swt menyatakan secara jelas sebab-sebab mengapa kebanyakan manusia dan jin dilemparkanNya ke dalam neraka Jahannam iaitu karena mereka tidak mensyukuri ketiga-tiga terpenting iaitu nikmat hati, nikmat mata dan nikmat telinga.

Imam Al-Ghazali berkata dalam kitabnya Ihyaa ‘Uluumiddin bahawa rukun syukur ada tiga:

  1. Mengucap syukur dengan lidah (Alhamdulillah)
  2. Pengakuan dalam hati bahawa nikmat adalah anugerah Allah
  3. Menggunakan nikmat pada jalan yang diredhai Allah.

Atas dasar ini, seseorang belum lagi digolongkan telah bersyukur kepada Allah kalau hanya sekedar mengucapkan syukur dengan lisannya (Alhamdulillah) dan pengi’tirafannya bahawa nikmat itu pemberian Allah sekiranya dia tidak ikuti dengan rukun ketiga iaitu menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan tujuan nikmat itu diciptakan oleh Allah.

Mensyukuri nikmat hati atau minda ialah dengan berusaha keras memahami ayat-ayat Allah samada ayat-ayat Al-Quraniyah ataupun ayat-ayat Kauniyah (kejadian dalam alam maya ini). Lanjutan daripada pemahaman yang mendalam itu akan membuahkan natijah bahawa hanya Allah saja yang wajib disembah dan dipatuhi dalam hidup ini.

Mensyukuri nikmat penglihatan dan nikmat pendengaran ialah dengan menggunakan nikmat-nikmat tersebut untuk melihat akan kekuasaan Allah dan mendengar pengajaran dan nasehat yang terkandung dalam ayat-ayat Allah. Dan selanjutnya dengan bersikap demikian akhirnya ia akan insaf dan menjadi manusia yang lebih bertaqwa kepada Allah dan istiqamah dengan ajaran Islam.

Tetapi sekiranya ketiga-tiga nikmat tersebut tidak disyukuri sebagaimana semestinya maka Allah SWT menggolongkan mereka seperti makhluk hewan (binatang), malahan lebih sesat lagi daripada binatang. Selain daripada itu, dalam ayat lain, Allah juga telah firmankan:

Atau apakah kamu mengira bahawa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." (QS. Al-Furqaan, 25: 44)

Jadi, hanya mereka yang mau berpikir sahaja yang akan mampu melihat dan kemudian memahami tanda-tanda kebesaran Allah, serta dari peristiwa-peristiwa yang Allah ciptakan. Mereka mampu mengambil sesebuah kesimpulan berharga dari setiap perkara, besar ataupun kecil, yang mereka saksikan di sekeliling mereka.

Sebagai contoh, ketika seseorang bangun dari tidurnya di pagi hari, lantas ia berfikir bahawa:

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)

Dirinya akan menyedari dengan sepenuh hati akan tugas dan kewajibannya sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi ini, sehingga bersemangat untuk berusaha dan bertungkus lumus dalam beramal dan bekerja. Semua itu demi menggapai kehidupan yang damai di dunia tanpa mengabaikan tujuan utama untuk menggapai kesenangan abadi di akhirat nanti, sebagaimana Allah telah perintahkan:

Wahai orang-orang yang beriman! bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). dan (sekali lagi diingatkan): bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat meliputi pengetahuannya akan segala yang kamu kerjakan.(QS al-Hasyr, 59: 18)

Begitu pula ketika menyaksikan keindahan alam, seorang mukmin akan merenungkan kekuasaan Allah yang tiada bandingnya, sebagaimana rifman Allah swt:

Tidakkah kamu melihat bahawasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Faathir, 35: 27-28).

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS al-Baqarah, 2:164).

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. ( QS Al-An’am, 6:97).

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS Al-An’am, 6:99).

Tanda-tanda kekuasaan Allah ini diperingatkan kepada manusia agar mereka memahami untuk apa dia hidup dan kepada siapa dia kembali setelah mati. Namun, hanya orang-orang beriman yang mampu memahami semua itu kerana kesucian jiwa, kesabaran dan keikhlasan hati yang mereka miliki.

Orang-orang beriman menyedari dengan sepenuh hati bahawa akhir daripada perjalanan panjang di dunia fana ini adalah kematian, yang merupakan pintu gerbang memasuki kehidupan hakiki di akhirat yang abadi. Mereka akan beroleh kenikmatan yang tiada tara di sisi Allah swt, sebagaimana firman-Nya:

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya." (QS. Al-Ankabuut, 29: 57-59).

Manakala orang-orang yang lalai dari mengingat Allah dan tidak memikirkan kekuasaan-Nya kerana leka dengan gemerlap kehidupan dunia, mereka tidak menginginkan kematian dan hari pembalasan kerana mereka tidak ingin lepas dari kesenangan dunia. Allah berfirman:

Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu juga kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya". (QS. Ali 'Imran, 3: 30)

Oleh itu, hendaknya kita melatih jiwa dengan merenungkan kekuasaan Allah di alam semesta ini agar sentiasa merasakan keagungan dan kasih sayang-Nya. Sehingga, semua itu akan menimbulkan rasa gerun dan takut akan azab dan seksa-Nya yang teramat dahsyat seiring dengan pengharapan akan rahmat dan keampunan-Nya yang tiada bertepi. Jadikanlah perenungan itu juga sebagai wujud kesyukuran atas anugerah penglihatan terhadap keindahan semesta dan pendengaran akan simfoni alam agar dapat merasai kerinduan kepada Pencipta Yang Maha Kaya lagi Maha Perkasa.

Mukjizat ilmiah al-Quran di alam semesta


Mukjizat ilmiah al-Quran di alam semesta

Al-Quran sebagai kitab peringatan dan petunjuk bagi sekalian manusia, merupakan kitab mukjizat yang tiasa sesiapa dapat menandinginya, meskipun jin and manusia bersatu-padu membuat ayat yang seumpama dengannya. Allah telah menjamin perkara tersebut dalam firman-Nya:

Katakanlah: ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini; niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.’” (QS. Al Isra: 88)

Kebenaran al-Quran juga dikukuhkan dengan kenyataan bahawa tanda-tanda yang disebutkan dalam Al Quran sememangnya terbukti ianya bertepatan dengan apa yang wujud di alam semesta.

Sesuai dengan ayat “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahawa Al Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahawa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS. Fushilat: 53),

Ketepatan tanda-tanda tersebut membuktikan bahawa al-Quran betul-betul diturunkan daripada Allah swt yang merupakan pencipta alam semesta yang Maha Mengetahui tentang semua ciptaan-Nya. Allah berfirman:

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (Surat an-Nisa: 82)

Meskipun demikian, perlu diingat bahawa Al Quran bukanlah buku ilmu pengetahuan atau buku sains. Tujuan diturunkannya Al Quran adalah sebagaimana yang diungkapkan dalam ayat-ayat berikut:

Alif lam ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan Yang Mahakuasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 1)

… untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir.” (QS. Al Mu’min: 54)

Singkatnya, Allah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi orang-orang beriman untuk menggapai cinta dan ridha-Nya. Oleh itu, tanda-tanda kekuasaan Allah swt yang ada dalam al-Quran juga merupakan salah satu sarana untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya.

Berikut ini adalah bukti ketepatan al-Quran dengan alam semesta:

Kesempurnaan di jagat raya

Allah berfirman dalam al-Quran:

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (QS. Al Mulk: 3-4)

Di alam semesta, miliaran bintang dan galaksi yang tak terhitung jumlahnya bergerak dalam orbit yang terpisah. Meskipun demikian, semuanya berada dalam keserasian yang sempurna. Bintang, planet, dan bulan beredar pada sumbunya masing-masing dan dalam sistem yang ditempatinya masing-masing. Terkadang galaksi yang terdiri atas 200-300 miliar bintang bergerak melalui satu sama lain dengan kelajuan yang sangat pantas. Selama masa peralihan dalam beberapa contoh yang sangat terkenal yang diamati oleh para astronom, tidak terjadi pertembungan yang menyebabkan kekacauan di alam semesta.

kelajuan yang luar biasa ini menunjukkan bahawa hidup kita bagai berada di ujung tanduk. Biasanya, pada suatu sistem yang sangat rumit, kecelakaan besar sangat sering terjadi. Namun, seperti diungkapkan Allah dalam ayat di atas, sistem ini tidak memiliki “cacat” atau “tidak seimbang”. Alam semesta, seperti juga segala sesuatu yang ada di dalamnya, tidak dibiarkan “sendiri” dan sistem ini bekerja sesuai dengan keseimbangan yang telah ditentukan Allah.

Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya.” (QS. AlAn’am: 101-104)

Salah satu sebab utama yang menghasilkan keseimbangan di alam semesta, adalah berjalannya benda-benda angkasa sesuai dengan orbit atau lintasan tertentu. Walaupun baru diketahui akhir-akhir ini, orbit ini telah ada di dalam Al Quran:

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al Anbiya:33)

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Yasin:38)

Bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam sistemnya, dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur seperti pada roda gigi suatu mesin. Tata surya dan galaksi kita juga bergerak mengitari pusatnya masing-masing. Setiap tahun bumi dan tata surya bergerak 500 juta kilometer menjauhi posisi sebelumnya. Setelah dihitung, diketahui bahawa bila suatu benda langit menyimpang sedikit sahaja dari orbitnya, hal ini akan menyebabkan hancurnya sistem tersebut. Maha Suci Allah yang telah menciptakana lam ini dengan seimbang dan sempurna untuk tempat tinggal sementara bagi makhluk-makhluknya.

Langit yang Berlapis-lapis sebagai Atap yang Terpelihara

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” (QS. Ath-Thalaq:12)

Dalam Al Quran Allah menyebutkan tujuh langit. Ketika ditelaah, atmosfer bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Di atmosfer terdapat suatu bidang yang memisahkan lapisan dengan lapisan. Berdasarkan Encyclopedia Americana (9/188), lapisan-lapisan yang berikut ini bertumpukan, bergantung pada suhu.

Lapisan pertama TROPOSFER: Lapisan ini mencapai ketebalan 8 km di kutub dan 17 km di khatulistiwa, dan mengandung sejumlah besar awan. Setiap kilometer suhu turun sebesar 6,5 C, bergantung pada ketinggian. Pada salah satu bagian yang disebut tropopause, yang dilintasi arus udara yang bergerak cepat, suhu tetap konstan pada - 57 C.

Lapisan kedua STRATOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 50 km. Di sini sinar ultraviolet diserap, sehingga panas dilepaskan dan suhu mencapai 0 C. Selama penyerapan ini, dibentuklah lapisan ozon yang penting bagi kehidupan.

Lapisan ketiga MESOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 85 km. Di sini suhu turun hingga -100 C.

Lapisan keempat TERMOSFER: Peningkatan suhu berlangsung lebih lambat

Lapisan kelima IONOSFER: Gas pada lapisan ini berbentuk ion. Komunikasi di bumi menjadi mungkin kerana gelombang radio dipantulkan kembali oleh ionosfer.

Lapisan keenam EKSOSFER: Kerana berada di antara 500 dan 1000 km, karakteristik lapisan ini berubah sesuai aktivitas matahari.

Lapisan ketujuh MAGNETOSFER: Di sinilah letak medan magnet bumi. Penampilannya seperti suatu bidang besar yang kosong. Partikel subatom yang bermuatan energi tertahan pada suatu daerah yang disebut sabuk radiasi Van Allen.

Selain daripada itu, Allah swt juga menyebutkan dalam Al Qur’an, tentang sifat yang sangat menarik tentang langit:

“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya.” (Al Qur’an, 21:32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20. Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting sahaja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Manfaat pelindung dari atmosfir tidak hanya itu sahaja. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu sejuk membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.

Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh merbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika sahaja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi gergasi yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api, setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahawa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Kesimpulannya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur’an tentang atmosfir bumi yang bermanfaat sebagai lapisan pelindung.

Manfaat Gunung

Al Qur’an juga mengarahkan perhatian kita pada manfaat geologis penting dari gunung:

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-ganang yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (Al Qur’an, 21:31) Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahawa gunung-ganang berManfaat mencegah goncangan di permukaan bumi. Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru sahaja terungkap sebagai hasil penemuan geologi moden.

Menurut penemuan ini, gunung-ganang muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan gergasi yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.

Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai “pasak”:

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-ganang sebagai pasak?” (Al Qur’an, 78:6-7)

Dengan kata lain, gunung-ganang menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.

Peranan penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi moden dan penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-ganang yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (Al Qur’an, 21:31)

Akan tetapi, kita diberitahu bahawa gunung-ganang tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak. ”Dan kamu lihat gunung-ganang itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Qur’an, 27:88)

Gerakan gunung-ganang ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahawa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeza-beza sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut: Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil yang bergerak pada permukaan bumi, dan membawa benua serta dasar lautan bersamanya. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar.

Apa yang penting dikemukakan di sini adalah bahawa dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan moden juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini.

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahawa fakta ilmiah ini, yang baru-baru sahaja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

Kegelapan dan Gelombang di Dasar Laut

Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkap bahawa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu.

“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) sesiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (Al Qur’an, 24:40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans: Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali.

Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudera yang dalam nan gelap sehingga para ilmuwan baru-baru ini sahaja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan “gelap gulita di lautan yang dalam” digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…” mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang “terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeza.” Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikeranakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu.

Selain daripada itu, apa yang juga menakjubkan para ilmuwana dalah bahawa air laut itu tuidak bercampur satu sama lain. Ini juga telah diungkap al-Quran 14 abad lampau:

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.“ (QS. Ar-Rahman:19- 20)

Pada ayat di atas ditekankan bahawa dua badan air bertemu, tetapi tidak saling bercampur akibat adanya batas. Misalnya, meskipun Laut Tengah dan Samudra Atlantik, serta Laut Merah dan Samudra Hindia secara fisik saling bertemu, airnya tidak akan saling bercampur. Ini kerana di antara keduanya terdapat batas dan perbezaan suhur serta kadar garam.. Batas ini adalah gaya yang disebut “tegangan permukaan”.

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur’an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang tidak akan mampu memahami kandungan al-Quran dengan sempurna dan mendalam. Sehingga kita tidak hanya cukup dengan membaca dan memahami kandungan al-Quran, tetapi juga mempelaji keilmuan yang terkandung di dalamnya dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup hingga ke akhir hayat. Sungguh, fakta-fakta ilmiah yang ditemukan oleh para ilmuwan seperti di atas, semakin memperjelas bahawa Al Qur’an adalah kalam Allah yang terjaga dan abadi serta sesuai dengan mana-mana tempat dan bila-bila masa. Wallahu a’lam bissawab.

Wednesday, February 27, 2008

RIHLAH ROHANI UNTUK REMAJA

PAKEJ UNIK TIADA BANDINGAN:

RIHLAH ROHANI untuk remaja

ke Ranah MINANG, Sumatera Barat

INDONESIA

hanya RM 800!!!

"Tadabbur alam, Pelancongan, Qiyamullail, Camping & BBQ, Motivasi, Diskusi Ilmu, Praktikal Ibadah, Lawatan ke Pesantren, Bakti Sosial dan Games menarik"
Tarikh Berangkat: setiap bulan atau sesuai dengan tempahan berkumpulan. Kami mengambil polisi perlindungan perjalanan dari Syarikat Etiqa Takaful.

Tawaran terhad, TEMPAH SEKARANG!!!
Harga ISTIMEWA untuk tempahan berkumpulan! Sekiranya tiada passport antarabangsa, kami akan uruskan Pas Lawatan Berkumpulan.

HARI KE

06Hari/05Malam

1

MALAYSIA – PADANG

Berkumpul di LCCT dan berangkat menuju Padang -- hostel (pembukaan, ta’aruf, pembagian kumpulan, makan malam & persembahan budaya Minang)

2

PADANG

Taman Raya Bung Hatta (Materi I dan II) -- pantai pasir putih Pariaman (Materi III, diskusi kumpulan dan games)

3

PADANG - BUKITTINGGI - BATUSANGKAR

Tahajjud, breakfast di Padang -- Padang Panjang (mengunjungi salah satu pesantren) -- Bukittinggi (Sianok Grand Canyon, Zoo, Goa Jepun, Benteng Fort De Kock, Jam Gadang, Pasar atas)-- Batusangkar (diskusi dan games pada malam hari).

4

BATUSANGKAR- SINGKARAK

Batusangkar (Didikan Subuh, Materi IV, kegiatan dengan Remaja Mesjid, Bakti Sosial) -- Singkarak (camping, barbeque, muhasabah).

5

SINGKARAK – PADANG PANJANG - PADANG

Tahajud, breakfast, outbond di danau -- Minang Village Padang Panjang hostel di Padang (Materi V pada malam hari).

6

PADANG – MALAYSIA

Tahajud, breakfast -- Lubuk Minturun (pelatihan manasik haji) -- Airport untuk balik ke Malaysia.

Semua package telah termasuk:

  1. Tiket pesawat Air Asia KL-Padang pergi balik.
  2. Penginapan hostel.
  3. Makan minum.
  4. Transportasi selama pelancongan.
  5. Buku panduan dan al-matsurat.
  6. Entrance fee ke semua destinasi pelancongan.
  7. Camping dan games.
  8. Pemateri dan guide.

Semua package tidak termasuk:

  1. Pengeluaran pribadi seperti laundry, telfon, dan lain-lain.
  2. Pas Lawatan berkumpulan (jika diperlukan).

Kelengkapan untuk dibawa:

  1. Al-Quran
  2. Buku dan alat tulis
  3. Pakaian Sejuk
  4. Kelengkapan peribadi

HUBUNGI
TAAWUN MEDI RESOURCES:
Telp +603-89263313, +603-89250315
Dwi (+6016-9130146)
Firdaus (+6016-2644057)

PAKEJ PELANCONGAN "WISATA ROHANI"

HADIAHKAN KELUARGA ANDA DENGAN PAKEJ KAMI YANG MEMBERI KESAN KEPADA ROHANI: PELANCONGAN + TADABBUR ALAM ke RANAH MINANG SUMATERA BARAT, INDONESIA!!!

PAKEJ WISATA ROHANI 6 HARI / 5 MALAM

(RM 1,500.00 -- kanak-kanak RM 1,200.00)

PACKAGE A*

HARI KE

06Hari/05Malam

1

PADANG – PADANG PANJANG - BUKITTINGGI

Internasional Airport Minangkabau -- Minang Village/Pusat Informasi dan Dokumentasi Minangkabau Padang Panjang (dengan Kereta Api Wisata yang melalui hutan lindung dan Air Terjun Lembah Anai) -- Desa Pandai Sikek di kaki Gunung Singgalang (galeri Tenunan Songket, Ukiran Kayu dan Sulaman) --desa Kotobaru (minum petang di pinggir tasik menghadap ke gunung Marapi) -- Bukittinggi (check in hotel dan ceramah malam hari).

2

BUKITTINGGI

Tahajjud, breakfast, city tour (Sianok Grand Canyon, Zoo, Goa Jepun, Benteng Fort De Kock, Jam Gadang, museum Bung Hatta, Pasar atas), program bebas (membeli belah) dan ceramah pada malam hari.

3

BUKITTINGGI - MANINJAU

Tahajjud, breakfast di hotel -- Maninjau (museum Buya Hamka, games di danau dan tadabbur alam), check in hotel dan ceramah malam hari.

4

MANINJAU – BATU SANGKAR - SINGKARAK

Tahajud, breakfast di hotel -- desa Tabek Patah (Panorama, pembuatan makanan khas tempatan: kopi Kiniko, pisang sale, dan lain-lain) -- Sungai Tarab (Restauran Pondok Flora) -- Istana Silinduang Bulan Batusangkar -- Danau Singkarak (check in hotel materi ceramah pada malam hari).

5

SINGKARAK – SOLOK - PADANG

Tahajud, program di danau -- Padang (melalui jalan Solok dengan pemandangan kebun teh) -- Taman Raya Bung Hatta Padang Pantai Air Manis (legenda si Malin Kundang) -- city tour kota Padang, check in hotel dan ceramah pada malam hari.

6

HOTEL PADANG – AIRPORT

Tahajud, breakfast di hotel -- Airport untuk balik ke Malaysia.

PACKAGE B*

HARI KHE

06Hari/05Malam

1

PADANG – PADANG PANJANG - BUKITTINGGI

-ternasional Airport Minangkabau -- hutan lindung dan Air Terjun Lembah Anai Minang Village/Pusat Informasi dan Dokumentasi Minangkabau Padang Panjang -- Desa Pandai Sikek di kaki Gunung Singgalang (galeri Tenunan Songket, Ukiran Kayu dan Sulaman) -- desa Kotobaru (tasik menghadap ke gunung Marapi) -- Bukittinggi (check in hotel dan ceramah malam hari).

2

BUKITTINGGI

Tahajjud, city tour (Sianok Grand Canyon, Zoo, Goa Jepun, Benteng Fort De Kock, Jam Gadang, museum Bung Hatta, Pasar atas), program bebas (membeli belah) dan ceramah pada malam hari.

3

BUKITTINGGI – PAYAKUMBUH - BATUSANGKAR

Tahajud, breakfast di hotel -- lembah Harau Payakumbuh -- Tabek Patah (Panorama, pembuatan makanan khas: kopi, pisang sale, dan lain-lain) -- Istana Silinduang Bulan Batusangkar check in hotel & ceramah.

4

BATUSANGKAR - MANINJAU

Tahajjud, breakfast di hotel -- danau Maninjau (museum Buya Hamka, games di danau dan tadabbur alam), check in hotel & ceramah di hotel.

5

MANINJAU-PARIAMAN-PADANG

Tahajud, breakfast Padang (dengan Kereta Api wisata dengan pemandangan pantai Pariaman) -- city tour kota Padang, check in hotel.

6

HOTEL PADANG – AIRPORT

Tahajud, breakfast di hotel -- Airport untuk balik ke Malaysia.


PAKEJ WISATA 4 HARI / 3 MALAM

(RM 1,200.00 -- kanak-kanak RM 1,100.00)

Package A*

Day

04Hari/03Malam


PADANG – PADANG PANJANG - BUKITTINGGI

Internasional Airport Minangkabau -- Minang Village/Pusat Informasi dan Dokumentasi Minangkabau Padang Panjang (dengan Kereta Api Wisata yang melalui hutan lindung dan Air Terjun Lembah Anai) -- Desa Pandai Sikek di kaki Gunung Singgalang (galeri Tenunan Songket, Ukiran Kayu dan Sulaman)-- desa Kotobaru (minum petang di pinggir tasik menghadap ke gunung Marapi)-- Bukittinggi (check in hotel dan ceramah malam hari).


BUKITTINGGI - MANINJAU

Tahajjud, breakfast di hotel -- Maninjau (museum Buya Hamka,outbond dan tadabbur alam), check in hotel dan ceramah malam hari.


MANINJAU-PARIAMAN-PADANG

Tahajud, breakfast -- Padang (dengan Kereta Api wisata dengan pemandangan pantai Pariaman)-- city tour kota Padang, check in hotel.


HOTEL PADANG – AIRPORT

Tahajud, breakfast di hotel -- Airport untuk balik ke Malaysia.


PACKAGE B*

Day

04Hari/03Malam


PADANG – SOLOK - SINGKARAK

Internasional Airport Minangkabau --city tour Padang -- Taman Raya Bung Hatta -- Solok dengan pemandangan kebun teh-- Singkarak (check in hotel, outbond dan tadabbur alam, malam hari ceramah di hotel).


SINGKARAK - BATU SANGKAR - BUKITTINGGI

Tahajjud, breakfast di hotel -- Istana Silinduang Bulan di Batusangkar Suangi Tarab (Restauran Pondok Flora)--Bukittinggi (program bebas) & ceramah.


BUKITTINGGI – PADANG PANJANG - PADANG

Tahajjud, breakfast di hotel-- city tour (Sianok Grand Canyon, Zoo, Goa Jepun, Benteng Fort De Kock, Jam Gadang, museum Bung Hatta)-- Minang Village Padang Panjang -- Padang melalui Air Terjun Lembah Anai, check in hotel & ceramah pada malam hari.


HOTEL PADANG – AIRPORT

Tahajud, breakfast di hotel -- Airport untuk balik ke Malaysia.


*
Itinerary may be amended by tour guide owing to unforeseen circumstances but places to visit remain the same.



Wisata Rohani akan diadakan sebulan sekali dengan DISCOUNT 10 % untuk pergi BERKUMPULAN minima 10 orang. Tempahan dibuat sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum lawatan berkumpulan, dengan bayaran penuh semasa booking. Kami mengambil polisi perlindungan perjalanan dari Syarikat Etiqa Takaful. Sekiranya tiada passport antarabangsa, kami akan uruskan Pas Lawatan Berkumpulan.


Semua package telah termasuk:

  1. Tiket pesawat Air Asia KL-Padang pergi balik.
  2. Penginapan di hotel dan breakfast.
  3. Makan tengahari dan makan malam serta snack 3 kali sehari.
  4. Transportasi selama pelancongan.
  5. Peralatan untuk games.
  6. Entrance fee ke semua destinasi pelancongan.
  7. Penceramah dan guide.

Semua package tidak termasuk:

  1. Pengeluaran pribadi seperti laundry, telfon, dan lain-lain.
  2. Pas Lawatan berkumpulan (jika diperlukan).
HUBUNGI
TAAWUN MEDI RESOURCES:
Telp +603-89263313, +603-89250315
Dwi (+6016-9130146)
Firdaus (+6016-2644057)